⚠️ Tawuran Siswa SMP di Pandeglang Viral di Media Sosial
monitorberita.com – Sebuah aksi tawuran antar-pelajar SMP di Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan publik setelah rekaman videonya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak dua kelompok siswa masih mengenakan seragam sekolah saling serang menggunakan senjata tajam. Kejadian tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya orang tua dan pihak sekolah.
Peristiwa tawuran ini diketahui terjadi pada Senin (29/9/2025) usai jam pulang sekolah.
👮 Polisi Angkat Bicara Soal Pemicu Tawuran
Kapolsek Angsana, Iptu Akbar, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan tawuran itu dipicu oleh masalah saling ejek antar-pelajar yang kemudian berujung pada pertikaian fisik.
“Iya, kejadian itu terjadi pada Senin kemarin setelah pulang sekolah,” kata Akbar, Jumat (3/10/2025).
“Pemicu tawuran ini karena saling ejek antar-siswa,” tambahnya.
Akbar menegaskan bahwa para pelajar yang terlibat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan belum ada korban jiwa dalam insiden ini.
👨👩👦 Pembinaan dan Pengawasan Orang Tua
Pihak Polsek Angsana segera bertindak dengan mengamankan dan memanggil para siswa yang terlibat dalam tawuran. Polisi kemudian menyerahkan mereka kembali kepada orang tua masing-masing dengan memberikan peringatan keras agar kejadian serupa tidak terulang.
“Sudah dikembalikan kepada orang tua, kita juga terus melakukan pembinaan kepada para siswa dan mengingatkan orang tua untuk lebih mengontrol anak-anak mereka,” kata Akbar.
Ia menambahkan, kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan kepolisian menjadi kunci untuk mencegah kenakalan remaja di wilayah tersebut.
🏫 Polisi Lakukan Edukasi di Sekolah
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, pihak kepolisian rutin melakukan penyuluhan dan edukasi ke sekolah-sekolah di Kecamatan Angsana.
“Kami datang ke sekolah setiap hari Senin untuk memberikan pembinaan agar siswa memahami bahaya kenakalan remaja, termasuk tawuran,” jelas Akbar.
Menurutnya, pendekatan preventif melalui edukasi sangat penting agar siswa dapat memahami risiko dan dampak negatif dari aksi tawuran, yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga mencoreng nama baik sekolah dan keluarga.
🚨 Khawatirkan Tren Tawuran di Kalangan Pelajar
Kasus tawuran ini menambah daftar panjang kejadian kenakalan remaja di Indonesia yang melibatkan pelajar SMP maupun SMA. Banyak pihak menilai fenomena ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah daerah.
Psikolog anak menekankan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak agar mereka merasa diperhatikan dan tidak mudah terprovokasi untuk terlibat dalam konflik.
📢 Harapan Bersama untuk Hentikan Tawuran
Masyarakat berharap tindakan tegas dari kepolisian, serta pengawasan dari orang tua dan sekolah, dapat menekan angka tawuran pelajar di wilayah Pandeglang.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan video tawuran yang justru dapat memicu aksi serupa di daerah lain.
Dengan pembinaan berkelanjutan dan kerja sama semua pihak, diharapkan kejadian tawuran pelajar dapat dicegah sehingga lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman untuk belajar dan berkembang.
🌟 Kesimpulan: Edukasi dan Pengawasan adalah Kunci
Kasus tawuran dua kelompok siswa SMP di Pandeglang yang dipicu saling ejek ini menjadi pengingat pentingnya pendidikan karakter bagi pelajar.
Kehadiran polisi yang rutin memberi penyuluhan di sekolah, peran orang tua yang lebih aktif mengawasi anak, serta komunikasi yang baik antar-pihak diharapkan dapat mencegah kenakalan remaja di masa depan.
Aksi kekerasan di kalangan pelajar bukan hanya melukai pihak yang terlibat, tetapi juga merusak citra dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tempat untuk membentuk generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan berprestasi.
Cek juga artikel dari platform wikiberita

