🔥 Keributan di Kafe Berawal dari Senggolan Saat Joget
monitorberita.com – Keributan maut terjadi di salah satu kafe kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Kamis (2/10/2025) dini hari. Insiden ini berawal dari senggolan saat joget yang kemudian berujung pada pertikaian dan penusukan hingga menewaskan seorang remaja.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakpus, AKBP Roby Heri Saputra, mengungkapkan bahwa awalnya keributan dipicu oleh kelompok pelaku yang tengah menikmati minuman keras di dalam kafe.
“Pengeroyokan bermula ketika kelompok pelaku yang terdiri dari tujuh orang sedang mengonsumsi minuman keras di kafe. Awalnya terjadi senggolan saat salah satu pelaku berjoget,” jelas Roby, Jumat (3/10/2025).
⚠️ Perselisihan Berujung Penusukan di Area Parkir
Senggolan itu memicu adu mulut antara kelompok pelaku dan korban. Meskipun sempat dilerai oleh petugas keamanan kafe, keributan berlanjut hingga ke area parkir.
Di lokasi itulah, salah satu pelaku kembali memicu konflik dan mengambil pisau yang disimpan di motornya, lalu menyerang korban. Pertikaian berubah menjadi pengeroyokan yang berujung tragis.
“Meski sempat dilerai, perselisihan tetap berlanjut di area parkir dan berujung pengeroyokan. Pelaku menyimpan senjata di motor,” tambah Roby.
Akibat kejadian ini, tiga orang menjadi korban penganiayaan. Satu korban meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.
👮♂️ Polisi Amankan 7 Pelaku Pengeroyokan
Polisi bergerak cepat mengamankan tujuh orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Ketujuh pelaku diketahui berinisial RM, B, P, Z, F, E, dan FR alias Inguy.
“Total ada tujuh pelaku yang sudah berhasil diamankan. Mereka masih diperiksa di Polres Metro Jakarta Pusat,” ungkap Roby.
Para pelaku terancam jeratan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
🚨 Imbauan Polisi kepada Masyarakat
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing emosi saat berada di tempat hiburan malam. Selain itu, konsumsi minuman keras disebut menjadi faktor pemicu utama yang memanaskan suasana dan berujung pada tindak kriminal.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari konsumsi minuman keras yang dapat memicu tindak pidana, serta tidak mudah terpancing emosi,” tegas Roby.
🧩 Pelajaran dari Insiden Tragis Ini
Keributan yang bermula dari persoalan sepele ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjaga sikap dan mengendalikan emosi saat berada di tempat umum.
Selain itu, peran pihak keamanan di tempat hiburan juga menjadi sorotan agar dapat mengantisipasi eskalasi konflik sejak awal.
Insiden ini turut menjadi perhatian publik dan menjadi peringatan bahwa perilaku agresif di bawah pengaruh alkohol sering kali memicu tindak kekerasan yang merugikan banyak pihak.
Cek juga artikel dari platform otomotifmotorindo

