Gempa 5,7 Mengguncang Banyuwangi
monitorberita.com – Warga Banyuwangi, Jawa Timur, dikejutkan oleh guncangan gempa bumi bermagnitudo 5,7 pada Kamis sore, 25 September 2025, pukul 16.04 WIB. Meski berlangsung singkat, getaran cukup terasa di sejumlah wilayah, terutama di daerah pesisir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa pusat gempa berada di laut, tepatnya sekitar 46 kilometer Timur Laut Banyuwangi. Gempa ini terjadi pada koordinat 7,82 Lintang Selatan dan 114,47 Bujur Timur dengan kedalaman hanya 12 kilometer, tergolong gempa dangkal.
Tidak Berpotensi Tsunami
Dalam keterangannya, BMKG menegaskan bahwa gempa Banyuwangi tidak menimbulkan potensi tsunami. Kendati demikian, BMKG tetap meminta warga agar selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Informasi resmi hanya bisa diperoleh dari kanal BMKG,” tulis keterangan lembaga tersebut di laman resminya.
Guncangan Terasa di Sejumlah Daerah
Sejumlah warga di kawasan Banyuwangi mengaku sempat panik ketika merasakan guncangan. Bahkan, getaran juga dilaporkan terasa di beberapa wilayah lain di Jawa Timur, termasuk Situbondo, Jember, dan Bondowoso.
Ani (32), warga Kecamatan Muncar, menceritakan bagaimana ia merasakan rumahnya bergetar. “Awalnya saya kira ada truk besar lewat, ternyata lampu gantung bergoyang cukup kencang. Anak-anak langsung saya bawa keluar rumah,” ujarnya.
Di sisi lain, beberapa warga memilih menunggu di luar ruangan hingga keadaan benar-benar tenang. Meski tidak ada laporan kerusakan serius, suasana panik sempat terjadi terutama di perumahan padat penduduk.
Karakteristik Gempa Dangkal
Gempa Banyuwangi kali ini tergolong gempa dangkal dengan kedalaman hanya 12 kilometer. Menurut para ahli geologi, gempa dangkal biasanya menimbulkan guncangan lebih terasa di permukaan meski magnitudo tidak terlalu besar.
Wilayah Banyuwangi sendiri masuk dalam kawasan rawan gempa karena berada dekat dengan zona subduksi Jawa. Di zona ini, lempeng Indo-Australia terus menunjam ke bawah lempeng Eurasia, sehingga sering memicu aktivitas seismik.
Pentingnya Kewaspadaan dan Edukasi
Meski tidak ada korban maupun kerusakan besar yang dilaporkan hingga Kamis malam, peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat di pesisir selatan Jawa untuk selalu siaga. Gempa bumi bisa datang tanpa peringatan, sehingga kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko bencana.
BMKG juga mendorong agar masyarakat memanfaatkan aplikasi resmi seperti BMKG Info untuk memantau perkembangan aktivitas gempa secara real-time. Informasi yang akurat sangat penting agar warga tidak terjebak isu hoaks atau kepanikan yang berlebihan.
Reaksi Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi langsung berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat untuk memantau dampak gempa. Sejumlah tim diterjunkan ke wilayah pesisir guna memastikan kondisi masyarakat.
“Kami memastikan tidak ada kerusakan berarti. Namun kami tetap menyiagakan petugas di lapangan untuk mengantisipasi laporan dari warga,” kata seorang pejabat BPBD Banyuwangi.
Penutup
Gempa bumi magnitudo 5,7 yang mengguncang Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis sore (25/9/2025) menjadi pengingat nyata bahwa wilayah selatan Jawa merupakan daerah rawan gempa. Meski tidak berpotensi tsunami, kewaspadaan tetap harus dijaga.
Masyarakat diimbau tetap tenang, selalu memantau informasi resmi dari BMKG, serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dengan pemahaman dan edukasi yang baik, dampak gempa dapat diminimalkan dan rasa aman masyarakat bisa tetap terjaga.
cek juga artikel paling baru di podiumnews.online

