monitorberita.com Suasana duka menyelimuti sebuah rumah sederhana di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Warga sekitar masih membicarakan kisah tragis seorang hansip yang tewas setelah mencoba menggagalkan aksi pencurian sepeda motor. Korban, yang dikenal sebagai penjaga keamanan lingkungan di kawasan tersebut, meninggal dunia akibat luka tembak yang dialaminya.
Kejadian ini terjadi saat korban tengah menjalankan tugas malamnya seperti biasa. Ia memergoki sekelompok pelaku yang tengah berusaha mencuri sepeda motor milik warga. Dengan keberaniannya, ia berusaha menghadang dan menggagalkan aksi para pelaku. Namun, salah satu pelaku justru menembakkan senjata api ke arah korban. Peluru bersarang di bagian perut dan membuat korban ambruk di tempat.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga, nyawa korban tidak tertolong. Polisi yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan memburu para pelaku yang kabur menggunakan kendaraan hasil curian.
Sosok yang Dikenang Sebagai Pekerja Keras
Keluarga korban mengenang almarhum sebagai sosok yang sederhana, pekerja keras, dan penuh tanggung jawab. Sang adik, Siti Sarah, tidak kuasa menahan air mata saat menceritakan sosok kakaknya. Menurutnya, sang kakak belum menikah dan selama ini hidupnya didedikasikan untuk membantu keluarga.
“Belum nikah kakak saya. Baru saya yang nikah. Dia bela-belain hidup buat adik-adiknya. Dia ingin adik-adiknya bahagia,” ujar Siti penuh haru.
Bagi keluarga, korban bukan hanya seorang kakak, tetapi juga tulang punggung yang selalu siap bekerja apa pun demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Siti menjelaskan bahwa kakaknya tak pernah mengeluh soal pekerjaan. Ia rela melakukan apa saja, mulai dari menjadi hansip, sopir pribadi, hingga buruh besi di pinggir kali.
“Kadang disuruh nyupir pribadi mau, kerja motongin besi juga mau. Pokoknya apa aja dia kerjain. Nggak pernah pilih-pilih pekerjaan,” tambah Siti.
Ketekunan dan semangat kerja keras itulah yang membuat korban dikenal dan dihormati oleh warga sekitar. Banyak tetangga yang merasa kehilangan karena korban dikenal ramah, mudah bergaul, dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan.
Kronologi Kejadian
Dari hasil penyelidikan sementara, peristiwa bermula ketika korban sedang berpatroli di wilayah tugasnya. Saat itu, ia melihat dua orang mencurigakan sedang berusaha membobol sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan. Tanpa berpikir panjang, korban mendekat dan menegur pelaku.
Namun, para pelaku justru melawan. Salah satu dari mereka mengeluarkan senjata api rakitan dan menembak korban dari jarak dekat. Korban sempat mencoba bertahan, tetapi luka tembak di bagian perut membuatnya tak berdaya. Para pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi.
Warga yang mendengar suara tembakan segera keluar rumah dan menemukan korban tergeletak bersimbah darah. Mereka langsung melapor ke polisi dan membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan.
Kasus ini langsung ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur. Kapolda Metro Jaya melalui Kabid Humas Kombes Budi Hermanto mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengidentifikasi pelaku dan kini sedang melakukan pengejaran. “Korban tertembak di bagian perut. Pelaku masih dalam pengejaran,” ujarnya.
Warga dan Rekan Kerja Berduka
Kematian korban meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Rekan-rekan sesama hansip dan warga RT setempat menggelar doa bersama sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Menurut Ketua RT setempat, korban dikenal sangat disiplin dalam bekerja. “Dia selalu datang lebih awal dari jadwal. Kalau ada warga yang butuh bantuan, pasti dia datang. Orangnya baik dan nggak pernah marah,” ujarnya.
Banyak warga yang merasa kehilangan sosok penjaga lingkungan yang telah menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan kampung mereka. Bahkan beberapa warga mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan penghargaan atas keberaniannya dalam melawan pelaku kejahatan.
Komitmen Polisi untuk Menuntaskan Kasus
Pihak kepolisian berjanji akan menuntaskan kasus ini dan menangkap pelaku secepatnya. Polisi sudah mengantongi identitas para pelaku berkat rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, polisi juga menduga bahwa kelompok ini merupakan bagian dari jaringan curanmor antarwilayah yang sudah lama beroperasi di Jakarta Timur.
“Pelaku diduga sudah beraksi lebih dari lima kali di wilayah berbeda. Kami akan kejar sampai dapat,” ujar Kombes Budi.
Selain memburu pelaku, polisi juga akan memperkuat patroli di kawasan rawan kejahatan, terutama di daerah permukiman padat penduduk. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Keteladanan dan Pengorbanan
Bagi keluarga, kepergian korban menjadi kehilangan yang tak tergantikan. Namun, mereka berusaha ikhlas dan bangga karena sang kakak gugur dalam tugas menjaga keamanan masyarakat.
“Dia meninggal bukan karena hal sia-sia. Dia mati karena berani melindungi orang lain,” ucap Siti dengan suara bergetar.
Pengorbanan hansip ini menjadi simbol ketulusan dan keberanian warga biasa yang rela mempertaruhkan nyawa demi menjaga keamanan lingkungan. Banyak pihak berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap para petugas keamanan di tingkat masyarakat seperti hansip dan satpam yang sering kali bekerja dengan risiko tinggi tanpa perlindungan memadai.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa rasa aman yang dirasakan warga sering kali merupakan hasil dari dedikasi orang-orang sederhana di lapangan. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang dalam senyap demi ketertiban bersama.
Harapan untuk Keadilan
Kini, keluarga besar korban hanya berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Mereka juga berharap peristiwa tragis ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih menghargai para petugas keamanan di tingkat lingkungan.
“Semoga pelaku cepat ditangkap, dan semoga Allah memberi tempat terbaik buat kakak saya,” tutup Siti.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarjawa.web.id
