monitorberita.com Cucu Presiden ke-2 Republik Indonesia, Danty Indriastuti Purnamasari, menyampaikan harapan agar sang kakek, Soeharto, mendapatkan gelar pahlawan nasional dari pemerintah. Ia menilai bahwa jasa Soeharto dalam membangun Indonesia selama lebih dari tiga dekade layak diapresiasi melalui pengakuan negara.
Menurut Danty, pandangan ini bukan semata karena faktor hubungan keluarga, melainkan juga karena kontribusi Soeharto yang meninggalkan jejak pembangunan di berbagai sektor. “Jujur, kalau sebagai cucu, pasti saya berharap beliau mendapatkan gelar pahlawan. Beliau sudah berjuang dan membangun negeri ini selama 32 tahun,” ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan di sela acara yang dihadiri tokoh-tokoh nasional, politisi, dan beberapa anggota keluarga besar Cendana. Danty juga menambahkan bahwa apa yang dilakukan kakeknya selama masa kepemimpinan bukan hanya sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga menata sistem pemerintahan dan meningkatkan stabilitas nasional.
Soeharto dalam Daftar Usulan Pahlawan Nasional
Nama Soeharto memang masuk dalam daftar 49 tokoh yang diusulkan untuk memperoleh gelar pahlawan nasional tahun ini. Usulan tersebut disampaikan oleh Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan Negara kepada Presiden. Dalam daftar itu, Soeharto menjadi salah satu tokoh paling menonjol karena statusnya sebagai presiden dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah Indonesia.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebelumnya mengonfirmasi bahwa daftar tersebut sudah diserahkan kepada Presiden untuk ditinjau lebih lanjut. Dari total 49 nama, 40 merupakan usulan baru, sementara sembilan lainnya adalah tokoh lama yang belum sempat ditetapkan.
Usulan ini memicu beragam reaksi publik. Sebagian masyarakat menilai bahwa Soeharto memang pantas memperoleh gelar tersebut karena berhasil menciptakan stabilitas ekonomi dan politik pasca-era Sukarno. Namun, sebagian lainnya menilai perlu ada kajian lebih mendalam terkait kontroversi masa pemerintahannya, terutama soal hak asasi manusia.
Jasa dan Capaian Soeharto Selama Memimpin
Dalam pandangan Danty, apa pun pandangan yang berkembang, Soeharto tetaplah bagian penting dari sejarah Indonesia. Ia mengingatkan publik untuk melihat konteks zaman dan pencapaian besar yang berhasil diwujudkan selama masa kepemimpinannya.
“Selama 32 tahun beliau memimpin, Indonesia berubah sangat banyak. Dari negara yang baru merdeka dan masih berjuang menata sistem, menjadi negara yang cukup maju di bidang ekonomi dan pembangunan,” ujar Danty.
Soeharto dikenal berhasil membawa Indonesia keluar dari krisis pangan di tahun-tahun awal pemerintahannya. Program swasembada beras menjadi salah satu kebijakan monumental yang membuat Indonesia dikenal dunia. Selain itu, pembangunan infrastruktur besar-besaran, seperti jalan raya, bendungan, serta perluasan akses pendidikan, menjadi ciri khas masa pemerintahannya.
Stabilitas politik dan keamanan juga menjadi fokus utama Soeharto. Selama masa pemerintahannya, Indonesia relatif stabil dibandingkan masa-masa sebelumnya, sehingga membuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi. Meski demikian, kebijakan otoritarian yang diterapkan pada masa Orde Baru juga menjadi catatan tersendiri dalam sejarah bangsa.
Peran Keluarga dalam Melanjutkan Warisan
Danty Indriastuti Purnamasari, yang merupakan anak dari Siti Hardijanti Hastuti Rukmana (Tutut Soeharto), menyebut bahwa keluarga besar Cendana berkomitmen untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan yang ditanamkan oleh Soeharto. Menurutnya, dedikasi sang kakek terhadap pembangunan bangsa menjadi teladan bagi generasi penerus.
“Kakek selalu menekankan pentingnya disiplin, kerja keras, dan rasa tanggung jawab terhadap negara. Nilai-nilai itu terus kami pegang sampai hari ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penghargaan berupa gelar pahlawan bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia yang pernah merasakan hasil pembangunan pada masa itu. “Kalau pun nanti diberikan, itu bukan hanya penghargaan untuk keluarga kami, tetapi juga pengakuan atas perjuangan bangsa di masa lalu,” tambahnya.
Dukungan dari Tokoh Politik dan Masyarakat
Selain keluarga besar, sejumlah tokoh politik turut menyuarakan dukungan agar Soeharto mendapatkan gelar pahlawan nasional. Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan usulan tersebut. Menurutnya, pengakuan terhadap Soeharto sebagai pahlawan harus dilihat dari kontribusi besar terhadap bangsa.
“Saya kira wajar jika Soeharto diusulkan. Beliau punya jasa besar dalam pembangunan nasional. Kalau pun ada catatan sejarah, itu bagian dari perjalanan bangsa,” kata Surya.
Beberapa akademisi juga menilai bahwa pengusulan ini bisa menjadi momentum untuk melakukan evaluasi objektif terhadap peran Soeharto dalam pembangunan Indonesia. Profesor sejarah dari Universitas Indonesia menilai bahwa gelar pahlawan tidak selalu berarti tanpa cela, tetapi harus didasarkan pada kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan negara.
Kontroversi yang Tak Terhindarkan
Meski banyak dukungan, tak sedikit juga yang menentang wacana pemberian gelar tersebut. Sebagian pihak mengingatkan bahwa masa pemerintahan Soeharto juga diwarnai dengan pelanggaran hak asasi manusia, pembatasan kebebasan pers, dan praktik korupsi di sejumlah sektor pemerintahan.
Namun, keluarga besar Cendana menilai bahwa penilaian sejarah seharusnya dilakukan secara menyeluruh dan adil. Danty berharap publik dapat melihat sisi positif dari kepemimpinan kakeknya yang membawa Indonesia ke arah kemandirian ekonomi.
“Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk pemimpin. Tapi yang tidak boleh dilupakan adalah jasa dan kerja keras beliau membangun negeri ini,” ucapnya.
Harapan untuk Pengakuan Resmi
Bagi keluarga besar Soeharto, keputusan pemerintah mengenai gelar pahlawan akan menjadi bentuk penghargaan moral bagi perjuangan panjang sang presiden ke-2 RI. Mereka berharap, pengakuan ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan dan mengingat kembali nilai-nilai pembangunan nasional yang pernah menjadi fondasi kemajuan Indonesia.
Danty menutup pernyataannya dengan nada penuh harapan. “Kami tidak memaksa, hanya berharap. Jika memang negara menganggap beliau layak, itu akan menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi keluarga, tapi juga untuk bangsa yang beliau cintai.

Cek Juga Artikel Dari Platform medianews.web.id
